Kembali menginjakan kaki ke Lombok... Tidak kata bosan rasanya jika harus kembali menginjakan kaki ke Lombok... Mau Urusan tugas atau memang sekedar Liburan Singkat.... Buat gue dan sebagian teman... Lombok itu seperti rumah kedua...
Kalau sudah pernah ke Lombok apalagi yang sudah 2-3 kali, rasa kagum akan laut, pantai, dan suasananya bisa berubah jadi hal biasa. Namun Daya tarik untuk kembali sangat besar... walau tiket pesawat hampir 2X lipat dari Bali.. Keinginan untuk kembali ke Lombok bisa mengalahkan rasa sebel karena tiket yang melambung setinggi langit saat bule-bule dan orang kaya Jakarta dateng bersamaan saat liburan tiba.
Harga tiket saat normal sekitar 600-700 ribu bisa menjadi 1.8 juta saat musim liburan... permainan calo atau memang suplai dan deman yang meningkat.. entahlah...
Lombok memang tidak seperti Bali... dan gue berharap jangan pernah seperti Bali... karena Lombok harus punya identitas sendiri.... Yang perlu di tiru dari Bali adalah kreatifitas yang tidak pernah berhenti untuk memberi hal-hal yang baru.. Kenyamanan... Budaya yang sangat kental yang pokoknya sangat menjual ...
Lombok secara budaya dan atraksinya kalah dari Bali... Namun sebagai second choice Lombok harus nya bisa menjadi pilihan utama setelah Bali....
Ampenan dapat dijadikan sebuah contoh yang nyata bahwa lombok punya potensi yang lain dan belum digarap dgn baik, Ampenan adalah kota dimana sejarah lombok pertama kali dicatatkan. banyak keunikan yang bisa kita temukan di ampenan, mulai dari struktur bangunan, sosial budaya dan kuliner yang dapat menarik minat banyak wisatawan asing atau lokal.
Kendala lain adalah sikap masyarakat yang kadang mengganggu kenyamanan wisatawan, seperti di Tanjung An atau tempat lain, banyak pedagang yang menawarkan barang atau souvenir dengaan memaksa. Hal ini sedikit demi sedikit akan mengurangi tingkat kunjungan.